Rabu, 26 Agustus 2009

AMALAN SUNNAH DALAM PUASA


1. Makan sahur dengan mengakhirkannya
Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Makan sahurlah, karena sahur itu barakah". (HR Bukhori dan Muslim). Salah satu fungsi makan sahur adalah untuk mempersiapkan tubuh yang tidak akan menerima makan dan minum sehari penuh. Buat mereka yang terlambat bangun hingga mendekati waktu subuh dan tidak tersisa waktu kecuali beberapa menit saja, maka tetap disunahkan sahur meski hanya dengan segelas air putih karena dalam sahur itu ada barakah. Dari Abi Said al-Khudri RA. " Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur." (HR Ahmad).
Selain itu disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh. Dari Abu Zar Al-Ghifari RA.,"Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur". (Al-Hadits).

2. Berbuka dengan mendahulukannya
Disunnahkan dalam puasa untuk menta`jil atau mendahulukan berbuka sebelum shalat Maghrib, meski hanya dengan seteguk air atau sebutir kurma. Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda,"Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.(HR. Bukhori dan Muslim) . Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air.(HR. Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

3. Berdoa ketika berbuka
Disunnahkan membaca do`a yang ma`tsur dari Rasulullah SAW ketika berbuka puasa karena do`a orang yang puasa dan berbuka termasuk doa yang tidak tertolak. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan ditolak". Sabda lain: "Tiga orang yang tidak tertolak doanya : Orang puasa hingga berbuka, Imam yang adil dan orang yang dizhalimi". (HR. Tirmizy)
Sedangkan teks doa yang diajarkan Rasulullah SAW antara lain : Ya Allah, kepada Engkaulah aku berpuasa dan dengan rizki dari-Mu aku berbuka. Telah hilang haus dan telah basah tenggorakan dan telah pasti balasan Insya Allah "

4. Memberi makan orang berbuka
Memberi makan saat berbuka bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cuup dan bisa mengenyangkan perutnya. Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya." (HR
At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).

5. Mandi sebelum masuk waktu fajar
Disunnahkan untuk mandi baik dari janabah, haidh atau nifas sebelum masuk waktu fajar agar berada dalam kondisi suci saat melakukan puasa. Meski demikian, menurut jumhur ulama, apabila seseorang sedang mengalami junub dan belum sempat mandi padahal waktu subuh sudah masuk, maka puasanya syah. Adalah Rasulullah SAW pernah masuk waktu subuh dalam keadaan junub karena jima` bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan berpuasa.

6. Menjaga lidah dan anggota tubuh
Disunnahkan untuk meninggalkan semua perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya adalah ghibah (begunjing), namimah (mengadu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah SWT. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan. Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor
dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan
minumnya (puasanya)" (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah).
"Apabila kamu berpuasa, maka jangan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkta,"Sungguh aku sedang puasa." Mengatakan aku sedang puasa dilakukan bila saat itu sedang puasa Ramadhan yang hukumya wajib. Tetapi bila saat itu sedang puasa sunnah, maka tidak perlu mengatakan sedang puasa agar tidak menjadi riya`. Karena itu cukup dia menahan diri dan mengatakannya dalam hati."

7. Meninggalkan nafsu/syahwat
Ada nafsu dan syahwat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba. Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar`i namun disunnahkan untuk meninggalkannya. Seperti bercumbu antara suami istri selama tidak keluar mani atau tidak melakukan hubungan seksual, sesungguhnya tidak membatalkan puasa. Tetapi sebaiknya hal itu ditinggalkan untuk mendapatkan keutamaan puasa.

8. Memperbanyak shadaqah
Termasuk diantaranya adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak shadaqah. Hikmah yang bisa didapat dari perbuatan ini adalah membesarkan hati kaum muslimin serta memberikan kegembiraan pada mereka sebagai dorongan untukberibadah kepada Allah SWT.

9. Menyibukkan diri dengan ilmu dan tilawah
Disunnahkan untuk mendalami ilmu serta memperbanyak membaca Al-Quran, shalawat pada Nabi dan zikir-zikir baik pada siang hari atau malam hari puasa, tergantung luangnya waktu untuk melakukannya. Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran.

10. Beri`tikaf
Disunnahkan untuk beri`tikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan. Aisyah RA berkata,"Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (istrinya) dan meninggalkan istrinya (tidak berhubungan
suami istri)". Juga disunnahkan untuk membaca pada lailatul qadar doa berikut :"Ya Allah, Sungguh Engkau mencintai maaf maka maafkanlah
aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar